Saturday, December 15, 2012

Si "Pengemis" Cinta


mungkinkah ini pengakhiran baginya?
ataupun sekadar impian dongeng yang hanya digambarkan dalam setiap lena?
sama seperti memori-memori kusam yang masih belum pernah terlenyapkan...
yang akhirnya "mengemis" cinta berkecundangan di tengah jalan...

tatkala hari melabuh tirainya
mentari bangkit menyemarakkan sinar cahaya
mata yang dulunya pejam kini celik semula
silauan emas menyakitkan mata

ini bukan gurauan seloka
merealisasi secebis impian terbuka nyata
mata dengki memandang nasibmu celaka
tidak kau hirau dek pendakian ke neraka...

ahhhh, mereka semua kan hanya berkata
dialah hebat dialah raja
bicara sedepa tiada gunanya
buktikan dirimu wahai sang teruna!

tiada masa lagi buat dirimu
sang puteri harus kau tawani segera
berputih mata berkecai seribu
terhunus mati, teracun melara...

Penyair Sepi
15/12/2012     11.56PM


Friday, February 17, 2012

Penantian Tak Berpenghujung...


Telah lama berdiam,

Berperang dengan keluhan silam,
Syaitan berbisik membangkit dendam,
Hati gelisah tak pernah tenteram.

Hari yang ceria seakan suram,
Langit yang terang kurasakan kelam,
Harapan bersinar terasa kusam,
Perasaan berkobar terus tenggelam.

Hadirnya jiwa sebagai pengunjung,
Menawar diri tempat bergantung,
Terdetik hati inilah penghujung,
Rugilah diri angan palsu disanjung.

Ingin dipadam harapan dijunjung,
Bebanan sebata tak mampu ditampung,
Tiada apa yang kau kan untung,
Hanya penantian yang tak berpenghujung...


Penyair Sepi,
16/02/12 - 11.41PM

Sunday, February 12, 2012

kepalsuan hidup


hari kian malap,
mengharap sinar tak kunjung tiba,
di depanmu kau rasakan gelap,
perit jerih kau rasakan sia belaka.

untuk apa kau merintih pada teman?
kisah hidup tak kau ambil pedoman,
sedangkan amalan kau sengaja perlekehkan,
inikan pula meminta 'bayaran'?

madah ini bukan santapan semata,
bangkitlah sedar dari segala fana,
moga yang lalai tak hanyut alpa,
cendiakawan celik teruskan berwaspada.

penyair sepi,
02/12/12 - 11.52PM

Saturday, March 12, 2011

monolog penyair sepi


Kalau inginku luahkan apa yang terbuku dalam isi hati ini sekian lama,
aku pasti berjuta-juta helaian kertas masih tak cukup untukku coretkan segalanya...

Kalau inginku katakan apa yang bermain difikiran selama ini,
aku yakin seluas lautan masih tak cukup bagiku takungkan airnya...

Kalau inginku gambarkan apa yang inginku katakan dalam sehambar kertas lukisan,
aku percaya pasti tinggi nilainya untuk mereka milikinya...

Jadi, untuk apa aku ceritakan pada mereka jika mereka tak mengerti akan maksudnya???
Jiwa bergelora bisa mengaramkan kapal yang berlabuh dipersisir pantai...

Cerita hidup bukan hanya teori yang bisa mereka selak nota-notanya untuk difahami,
Bukan pula sekadar nada-nada yang bisa mereka alunkan menjadi sebuah lagu sedih,

Hidupku tak ubah seperti bayi yang baru lahir,
Hanya mampu menangis namun tak siapa tahu akan apa yang sedang dipertangiskan,
Ku cuba perkatakan namun tak siapa mungkin faham akan maksudnya,
Jadi untuk apa ku ceritakan???

Bukan belas kasihan yang ku pinta,
Bukan simpati yang aku jaja,
Cukuplah sekadar tidak membuat segala andaian dusta.

Biarlah diri ini bisu selamanya,
Kerna diriku yakin hanya Dia yang tentukan segalanya.

Suatu hari nanti pasti ada yang tahu erti semuanya....

Sunday, March 6, 2011

Andainya...



Andai kau mengerti ertinya budi,
Tiada insan meninggi diri,
Segala keperitan membela diri,
Semua kau balas kemudian hari.

Andai kau mengerti segala isi hati,
Mungkin daku tak selamanya begini,
Merenung langit bertemankan sepi,
Tanpa teman bicara setia disisi.

Andai kau mengerti kejadiaan ini,
Pinjaman sementara dari ilahi,
Tiba masa kau akur pergi,
Nama kau cipta tak berguna lagi.

Tapi kiranya semua mengerti,
Malam sepi seakan tak berpenghuni,
Tiap-tiap insan berjati diri,
Ke arah hidup yang lebih diberkati...

penyair sepi,

MaMaN aKa BuLaN 01.06AM 07/03/2011

Sunday, February 27, 2011

dunia tanpa 'tuan'

ku tanya siang bilakan kau pergi,
rindukan malam yang sunyi sepi,
hadirnya siang memberi rezeki,
tibanya malam dibuai mimpi.

tapi sekarang bumi tak mengerti,
cerah dan gelap sama disisi,
alpa dengan tuntutan duniawi,
hidup seakan tidak bererti.

andai hidup diberi pilihan,
masa dihabiskan bersama kawan,
seperti manusia yang hilang pegangan,
terus dibuai peredaran zaman.

peluh dibasi seluruh badan,
membanting tulang menyara kehidupan,
perah keringat menjalani kehidupan,
demi dunia tanpa sempadan.
sedarlah semua saudara saudari,
hidup ini cuma sekali,
cukup masa kau kan pergi,
cukupkah bekalan menghadap ilahi???



penyair sepi,

MaMaN aKa BuLaN 01.40AM 28/02/2011

Tuesday, May 18, 2010

kekhilafan



masa terus berlalu tanpa disedari
ada yang hadir ada yang pergi
namun aku masih disini
merenung segala kekhilafan diri

setiap detik setiap hari
waktu terus tinggalkan diri
kenangan lama mengusik kembali
itu semua hanyalah mimpi

aku disini terus berdiri
mengejar mimpi yang tak pasti
kehidupan yang penuh dengan fantasi
tanpa teman setia disisi

akan ku pastikan di suatu hari
aku manusia yang beridentiti
ku pohon maaf andai ada yang terasa hati
cukup masa aku pergi


penyair sepi,

MaMaN aKa BuLaN 19/05/2010